Jualan Kembang Barenteng, Zainah dan Erni Bisa Raup Untung Hingga Ratusan Ribu

    WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Kembang barenteng atau bunga rangkai merupakan salah satu bagian kebudayaan Banjar sejak dulu.

    Kembang barenteng yang terdiri dari beberapa jenis bunga seperti mawar, kenanga, melati, cempaka, dan sebagainya ini biasanya dirangkai menggunakan benang.

    Biasanya, kembang barenteng ini kerap digunakan masyarakat suku Banjar untuk mengharumi kuburan, diletakkan di makam anggota keluarga yang telah meninggal dunia saat berziarah.

    Bisa juga dipakai oleh orang-orang keturunan Tionghoa di Kalsel saat perayaan hari raya mereka seperti Imlek untuk mengharumi kelenteng.

    Kembang barenteng aneka bentuk baik yang berenteng atau yang berbentuk bogam mereka letakkan di sekitar patung-patung dewa dan dewi mereka saat perayaan Imlek, tak hanya sebagai dekorasi namun juga pengharum ruangan.

    Hingga kini, baik penjual maupun produsennya masih banyak ditemui, khususnya di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

    Di beberapa sudut Kota Seribu Sungai ini, para penjualnya bisa dengan mudah ditemui berjualan, di antaranya adalah di kawasan Sungai Jingah arah ke Masjid Jami Banjarmasin.

    Biasanya, penjualnya adalah ibu-ibu.

    Banyak suka dan dukanya mereka sebagai pedagang kembang barenteng.

    Seorang penjual kembang barenteng di Banjarmasin. Foto: wartabanjar.com/Raudhah

    Seorang penjual kembang barenteng, Erni mengaku mulai berjualan kembang barenteng sejak 2021.

    “Saya jualan bunga rangkai, paling ramai pembeli waktu orang mau ziarah ke makam almarhum Abah Guru Zuhdi dan hari Jumat, kalau hari biasa sepi,” katanya.

    Ia mulai berjualan dari pagi hingga pukul 1 siang, sehari bisa dapat penghasilan Rp25 ribu sampai Rp30 ribu.

    Baca Juga :   UPZ Bank Kalsel Bantu Akomodasi Penderita Jantung Bocor

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI