Ikut Serta Menurunkan Jumlah Stunting di Kalsel, Lanud Sjamsudin Noor Terima Perhargaan

    WARTABANJAR.COM, BANJARBARU – Sukses ikut serta dalam penurunan jumlah stunting di Kalsel, Lanud Sjamsudin Noor mendapat penghargaan dari Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

    Dukungan dan komitmen dalam percepatan penurunan stunting yang diberikan Lanud Sjamsudin Noor berupa pelayanan KB TNI Manunggal Bangga Kencana-kesehatan terpadu 2022 di Kalsel.

    Penghargaan tersebut diserahkan secara langsung oleh Kepala BKKBN Dr (HC) dr Hasto Wardoyo SpOG (K) dan diterima langsung oleh Danlanud Sjamsudin Noor, Kolonel Pnb Vincentius Endy HP M Han di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Senin (7/3/2023).

    Pada kesempatan tersebut, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo menyambut baik apresiasi atas peran aktif Lanud Sjamsudin Noor.

    BACA JUGA: Turunkan Stunting di Tanah Bumbu, Bupati Tekankan Peran Bidan

    Lanud Sjamsudin Noor telah mendukung dan komitmen percepatan penurunan stunting bersama BKKBN dan Pemprov Kalsel,” ujarnya.

    Seperti diketahui, acara pemberian penghargaan ini berlangsung dengan aman dan tertib.

    Apa Itu Stunting

    Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

    Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.

    Tidak jarang masyarakat menganggap kondisi tubuh pendek merupakan faktor genetika dan tidak ada kaitannya dengan masalah kesehatan.

    Faktanya, faktor genetika memiliki pengaruh kecil terhadap kondisi kesehatan seseorang dibandingkan dengan faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan.

    Biasanya, stunting mulai terjadi saat anak masih berada dalam kandungan dan terlihat saat mereka memasuki usia dua tahun.

    BACA JUGA: Babinsa Koramil 1007-01/BT Cek Kondisi Anak Stunting di Gang Sepakat Jalan Kuripan

    Stunting memiliki gejala-gejala yang bisa Anda kenali, misalnya:

    -Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya
    -Pertumbuhan tubuh dan gigi yang terlambat
    -Memiliki kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
    Pubertas yang lambat
    -Saat menginjak usia 8-10 tahun, anak cenderung lebih pendiam dan tidak banyak melakukan kontak mata dengan orang sekitarnya
    -Berat badan lebih ringan untuk anak seusianya

    Pihak Kementrian Kesehatan menegaskan bahwa stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia.

    Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka.

    Selain itu, anak yang menderita stunting akan memiliki riwayat kesehatan buruk karena daya tahan tubuh yang juga buruk.

    Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius. (wartabanjar.com/berbagai sumber)

    Editor : DTM

    Baca Juga :   Polda Kalsel Ungkap Tindak Pidana Pembuangan Ilegal Limbah Medis di Kabupaten Banjar

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI