WARTABANJAR.COM, MARTAPURA – Menuju dua tahun kepemimpinan H Saidi Mansyur bersama Said Idrus Al-Habsyi sejak 26 Februari 2021, banyak membawa kemajuan bagi Kabupaten Banjar.
Keberhasilan keduanya mulai dari menurunkan angka kemiskinan, angka pengangguran hingga menumbuhkan perekonomian di Kabupaten Banjar.
Setelah mengupas keberhasilan kepemimpinan keduanya yang berhasil menurunkan angka kemiskinan, angka pengangguran hingga menumbuhkan perekonomian, kali ini mengulas keberhasilan pada pembenahan sektor infrastruktur, kesehatan dan pendidikan.
Infrastruktur
Kepemimpinan H Saidi Mansyur dan Said Idrus Al-Habsyi kondisi jalan di Kabupaten Banjar kian mantap, hingga 2022 ini sepanjang 1,898 kilometer jalan mantap. Kondisi jalan kabupaten dengan kondisi baik dan sedang sepanjang 586,72 kilometer atau sebesar 73,10 persen.
Jalan desa sepanjang 756.61 kilometer dengan persentase kemantapannya 66,49 persen.
Gabungan antara jalan kabupaten dengan jalan desa sepanjang 1.343,33 kilometer, persentase kemantapan jalan yakni 66,92 persen.
Terkait jalan baru yang dibangun sepanjang 100 kilometer dan jembatan 10 unit, sudah terealisasi sepanjang 38,4 kilometer jalan dan empat buah jembatan.
Sektor perumahan, melalui proyek strategis fasilitasi penyediaan rumah umum pada 2022 telah merealisasikan sebanyak seribu unit. Diantaranya melalui fasilitasi penyediaan rumah umum sebanyak 2.241 unit, rehabilitasi rumah korban bencana sebanyak 19 unit, pembangunan rumah tidak layak huni (BSPS) sebanyak 1362 unit, dan rehabilitasi rumah tidak layak huni sebanyak 14 unit.
Mengurangi daerah kumuh di Kabupaten Banjar, berdasarkan SK Kumuh Tahun 2020 dengan total luas kawasan kumuh sebesar 343,03 hektar, pada 2022 tertangani seluas 14,17 hektar.
Pada 2020 sampai 2022 total pengurangan kumuh yang telah dilaksanakan seluas 45,03 hektar.
Penataan kota, semasa H Saidi Mansyur menjabat Bupati telah merevitalisasi kawasan religius Sekumpul Segmen I yang difokuskan pada penataan pedestrian dan perbaikan drainase.
Pada sektor air minum, periode 2021-2022 pada peningkatan akses layanan air minum perpipaan dengan target sebesar 10.000 SR, telah tercapai 9.795 SR. Diantaranya melalui proyek prioritas pengembangan jaringan SPAM (Pipanisasi dan SR) dan Peningkatan SPAM jaringan perpipaan seperti penambahan kapasitas distribusi, pipanisasi dan SR.
Juga dilakukan peningkatan layanan akses sanitasi 10.000 SR telah tercapai sebanyak 1.114 SR pada periode 2021-2022.
Guna meningkatkan kinerja irigasi dengan mendukung kenaikan produktifitas pertanian telah dilakukan pemeliharan jaringan irigasi sepanjang 144.468 m (2021-2022), melalui kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi.
Kesehatan
Angka stunting di Kabupaten Banjar semasa kepemimpinan H Saidi Mansyur dan Habib Idrus Al Habsyi menurun. Berdasarkan data e-PPGBM yang dihimpun per November 2022, angka stunting di Kabupaten Banjar sebesar 17,78 persen, turun 0,13 persen dari angka 17,91 persen pada tahun 2021.
Melalui dinas kesehatan Banjar, dalam menurunkan angka prevalensi stunting tersebut, kegiatan difokuskan pada intervensi spesifik dan intervensi sensitif.
Program penurunan stunting yang dilaksanakan yaitu dengan menetapkan 45 lokasi fokus penanganan stunting, peningkatan gizi masyarakat, meningkatkan status gizi anak, pemberian tablet tambah darah (TTD), pengawasan keamanan pangan, pencapaian target konsumsi pangan per kapita, gerakan gemar makan Ikan, pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Juga dilakukan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni, peningkatan kerjasama antar kader desa, baik KPM, TPK, Kader Posyandu, Bidan, Penyuluh KB dan lainnya.
Dilakukan juga operasi bulan timbang untuk meningkatkan jumlah balita yang dilakukan pengukuran dan penimbangan. Bagi yang tidak datang ke posyandu maka petugas memberikan layanan home care ke rumah masing-masing.
Memperluas jaminan kesehatan masyarakat miskin, terdapat program Penerima Bantuan Iuran (PBI) dengan jumlah 50.414 Jiwa yang bersumber dari APBD dan 127.571 Jiwa dari APBN dengan cakupan kepesertaan jaminan Kesehatan 69.46 persen.
Pendidikan