WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) bertolak ke Yogyakarta dalam rangka studi banding ke Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Tujuannya adalah untuk mempelajari secara lebih mendalam mengenai pengelolaan retribusi sektor kelautan dan perikanan pada Rabu, (28/09/22).
Hal ini dilakukan mengingat Kalsel merupakan salah satu provinsi yang memiliki banyak sungai juga potensi kekayaam alam dari sungai maupun laut yang luar biasa.
Untuk itu, kekayaan alam ini tentunya juga harus dibarengi dengan terobosan-terobosan jitu, agar potensi tersebut dapat dimanfaatkan, dikembangkan dan menghasilkan nilai pemasukan daerah.
DI Yogyakarta ini dipilih mengingat juga sama-sama memiliki potensi kekayaan alam perikanan dan kelautan yang sangat tinggi, sehingga hal ini diharapkan bisa menjadi salah satu rujukan untuk Kalsel dalam mengelola sumber daya perikanan dan kelautan.
Saat sesi wawancara, Imam Suprastowo selaku Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalsel, mengungkapkan bahwa Kalsel memiliki banyak potensi hanya saja belum tergarap maksimal meskipun ada perbedaan dari kontur wilayah.
“Kalau di DI Yogyakarta ini cenderung diisi pantai-pantai yang dalam, kalau Kalsel pantai-pantainya dangkal, hal ini nantinya yang harus dilakukan terobosan-terobosan, oleh dinas terkait untuk berupaya memanfaatkan pantainya ini semaksimal mungin,” ungkapnya.
Sebagai informasi tambahan, DI Yogyakarta saat ini telah memiliki sistem retribusi pelayanan kepelabuhanan, di antaranya berupa jasa tambat, jasa labuh, jasa pass masuk, penggunaan tempat terbuka, penggunaan tempat tertutup, air bersih dan penggunaan cold storage.