WARTABANJAR.COM – Di hadapan ulama kharismatik asal Yaman, Al-Habib Umar bin Hafidz, komika Rigen Rakelna terlihat di antara jemaah.
Rigen yang bernama asli Muhammad Rizki Rakelna mengajukan pertanyaan yang jarang muncul dari seorang pelawak kepada Habib Umar.
“Habib, saya ini komedian. Senang membuat orang tertawa. Tapi kadang saya takut, jangan-jangan apa yang saya lakukan dianggap main-main di mata Allah. Bagaimana cara menjaga niat agar humor tetap bernilai baik dan tidak menjauhkan diri dari Allah?”
Senyum lembut terpancar dari dari Habib Umar. Ia mengapresiasi kejujuran hati Rigen yang mau menimbang pekerjaannya dari sisi iman.
Menurutnya, melucu bukan dosa, asalkan niatnya benar dan disampaikan dengan akhlak.
“Langkah pertama adalah memperbaiki niat,” ujar Habib Umar.
“Niatnya adalah menyenangkan hati kaum mukminin, menggembirakan mereka, membuat mereka keluar dari kesedihan dan stres.”
Habib Umar menjelaskan, seorang komedian bisa mendapatkan keberkahan besar jika humornya diarahkan untuk membangkitkan semangat dan menghadirkan senyum dengan niat ikhlas karena Allah. Namun, beliau juga memberi peringatan:
“Jangan ada dalam humornya hal-hal yang mengandung cacian, makian, atau yang menyinggung perasaan orang lain.”
Bahkan, tambah tokoh muslim ke-11 paling berpengaruh di dunia tersebut, humor bisa menjadi sarana dakwah bila di dalamnya tersirat cahaya Allah Subhanahu wa ta‘ala — pesan moral yang mendekatkan orang kepada kebaikan.
“Apabila bisa, masukkan dalam konten komedi itu hal-hal yang mengingatkan manusia pada Allah atau menjauhkan dari keburukan. Itu tidak sulit,” katanya.

