WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Prestasi membanggakan datang dari arena olahraga air internasional. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, tim dayung Indonesia sukses meraih medali di Kejuaraan Dunia Rowing tingkat senior, lewat duet tangguh Ali Mardiansyah dan Rafiq Wijdan Yasir.
Bertanding di nomor lightweight men’s double sculls (LM2x), pasangan Indonesia ini berhasil finis di posisi kedua dengan catatan waktu 6 menit 47,40 detik, pada laga final yang berlangsung di Shanghai, China, Kamis (25/9).
Mereka hanya kalah tipis dari tuan rumah, Yawei Li dan Man Su, yang merebut emas dengan waktu 6 menit 44,90 detik. Sementara itu, perunggu diraih pasangan Jerman, Joachim Agne dan Paul Maissenhaelter, dengan catatan waktu 6 menit 50,24 detik.
Lompatan Besar Rowing Indonesia
Capaian luar biasa ini langsung disambut antusias oleh Pelatih Kepala Rowing Indonesia, Muhammad Hadris, yang mengakui betapa bersejarahnya pencapaian anak asuhnya.
“Ini sejarah. Pertama kalinya kita meraih medali di kejuaraan dunia level senior. Pencapaian ini sangat membanggakan bagi tim rowing Indonesia,” ujar Hadris kepada ANTARA, Jumat (26/9).
Sebelumnya, Indonesia memang sempat meraih medali perunggu di ajang World Rowing U-23 Championships 2017 lewat tim empat putra (BLM4-) di Plovdiv, Bulgaria. Namun, raihan di Shanghai ini adalah yang pertama untuk kategori senior, menandai babak baru dalam sejarah dayung nasional.
Putri Indonesia Tak Kalah Berjuang
Selain Ali dan Rafiq, tim Indonesia juga menurunkan wakil dari sektor putri di nomor lightweight women’s double sculls (LW2x), yaitu Chelsea Corputty dan Mutiara Putri.

