GILA! AS Diduga Gelontorkan Rp 14 Triliun untuk Danai Demo Nepal, Sukses Tumbangkan Rezim Oli

WARTABANJAR.COM, KATHMANDU – Dunia internasional diguncang kabar mengejutkan! Amerika Serikat (AS) diduga kuat mengucurkan dana fantastis lebih dari Rp 14,7 triliun demi mendanai berbagai program politik dan sipil di Nepal, yang berujung pada gelombang unjuk rasa ricuh hingga menjatuhkan Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli.

Laporan investigatif The Sunday Guardian, Minggu (14/9/2025), mengungkap adanya dokumen internal USAID yang mencatat aliran dana jumbo sejak 2020. Skema bantuan yang disebut sebagai “investasi demokrasi” ini dinilai tidak lazim untuk negara sebesar Nepal, hingga menimbulkan spekulasi adanya intervensi asing dalam perubahan rezim.

Rincian Aliran Dana AS ke Nepal

USAID – Rp 6,6 triliun (402,7 juta dolar AS) lewat Development Objective Agreement (DOAG) dengan Kementerian Keuangan Nepal.

Hingga Februari 2025, Rp 2,6 triliun sudah dicairkan, sisanya masih mengendap.

Millennium Challenge Corporation (MCC) – Rp 8,2 triliun (500 juta dolar AS), ditandatangani sejak 2017, baru disahkan 2022, dan hingga 2025 baru Rp 705 miliar dicairkan.

Proyek Demokrasi dan Masyarakat Sipil:

Democratic Processes: Rp 131 miliar.

Democracy Resource Center Nepal (DRCN): Rp 8,1 miliar.

Civil Society & Media: Rp 606 miliar (lebih dari Rp 327,5 miliar sudah cair).

Adolescent Reproductive Health (ARH): Rp 573,3 miliar (lebih dari setengah sudah cair).

Jika dijumlahkan, total aliran dana mencapai lebih dari 900 juta dolar AS, menjadikannya salah satu investasi demokrasi terbesar per kapita yang pernah dilakukan AS di Asia Selatan.

Baca Juga :   Partai Gerindra Dukung Pilkada oleh DPRD, Sugiono Sebut Patut Dipertimbangkan

Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

BERITA LAINNYA

TERBARU HARI INI

paling banyak dibaca