WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN – Saat ponsel berbunyi, hati keluarga seketika berdebar dan cemas. Sebuah pesan singkat masuk dari orang terkasih yang berada di atas helikopter BK117 D3 milik Estindo Air, yang saat itu tengah menempuh perjalanan di kawasan hutan dekat Air Terjun Mandin Damar, Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu, Senin (1/9/2025).
“Saya dalam keadaan kritis.”
Kalimat singkat itu seketika membuat waktu terasa melambat bagi keluarga korban. Mereka tahu sesuatu yang buruk sedang terjadi, namun lokasi yang terpencil dan sulit dijangkau membuat rasa cemas dan ketidakberdayaan semakin memuncak.
Pesan itu menjadi petunjuk vital bagi tim SAR gabungan. Dengan koordinat terakhir dari penerima pesan, pencarian difokuskan hingga akhirnya pada Rabu (3/9/2025), helikopter ditemukan sekitar 700 meter dari titik awal.
BACA JUGA:WAH GAWAT! Tiga Emak-emak di Banjarbaru Ini Malah Edarkan Sabu, Saat Diciduk Polisi Sita 8 Gram
Selama dua hari menanti kabar, keluarga korban melewati momen penuh ketegangan: setiap notifikasi ponsel, setiap panggilan masuk, bisa jadi harapan atau kabar duka. Saat tim SAR melaporkan temuan helikopter, air mata haru dan duka bercampur, menandai akhir dari kecemasan yang mencekam.
Kini, korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Banjarmasin untuk proses identifikasi. Bagi keluarga, pesan terakhir itu tetap menjadi kenangan pahit yang membekas, sekaligus pengingat betapa cepatnya nasib bisa berubah.
Tragedi ini juga menyoroti risiko penerbangan di medan ekstrem Kalimantan, sekaligus keberanian tim SAR yang menempuh medan sulit demi menyelamatkan dan mengevakuasi korban.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)

