WARTABANJAR.COM, BANJARBARU- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan penanganan khusus terhadap kotak hitam (black box) helikopter BK117-D3 milik operator Eastindo Air yang jatuh dan ditemukan di kawasan hutan lindung, Desa Emil Baru, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
Investigator KNKT, Ony Soerjo Wibowo, mengatakan timnya berencana membuka secara langsung kotak hitam tersebut karena kuat dugaan kabel internalnya telah terbakar.
”Jika kondisinya masih baik, seharusnya kami hanya perlu menyambungkannya ke alat pembaca untuk mengakses data, namun dalam kondisi ini, tampaknya black box mengalami kerusakan cukup ekstrem yaitu hangus dan bahkan terbelah,” ungkapnya kepada awak media, Jumat (5/9/2025).
Dalam proses pembukaan, KNKT akan fokus mengekstraksi Crash Survival Memory Unit (CSMU), yaitu komponen penting yang menyimpan seluruh data penerbangan.
”CSMU ini dirancang menyerupai flashdisk, namun dilindungi oleh lapisan baja dan pelindung tahan api agar tetap aman saat kecelakaan,” jelas Ony.
Ia berharap kondisi CSMU masih utuh.
Jika demikian, KNKT akan memindahkan komponen tersebut ke sebuah cangkang khusus bernama Golden Chassis, lalu mengunduh datanya menggunakan sambungan USB.
”Data yang tersimpan mencakup dua jenis perekaman, yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR), atau biasa disebut CVDR. Kami belum bisa memastikan apakah data masih lengkap. Proses analisis akan menentukan hal tersebut,” tambahnya.
KNKT menargetkan penyusunan laporan awal (Preliminary Report) dalam waktu maksimal 30 hari sejak kejadian.
Laporan ini akan berisi temuan-temuan awal di lokasi kejadian, termasuk informasi dari Basarnas dan tim SAR gabungan yang terlibat dalam pencarian dan evakuasi.
”Hasil laporan akan disampaikan kepada publik yang sifatnya signifikan dan relevan. Sementara itu laporan akhir atau final report, kami jadwalkan terbit dalam waktu 12 bulan,” papar Ony.