“Ini bukan prestasi. Yang terpenting adalah kesepakatan bersama agar laut dimanfaatkan untuk kesejahteraan semua pihak, baik nelayan Banua maupun luar daerah,” tegasnya.
Senada, Gubernur Kalsel H. Muhidin menekankan pentingnya menjaga laut tetap aman dan kondusif.
“Perairan yang aman sangat penting bagi perekonomian masyarakat. Konflik nelayan harus diakhiri, sinergi harus diperkuat agar laut tetap berkelanjutan,” ujarnya.
6.117 Kegiatan
Direktur Polairud Polda Kalsel, Kombes Pol Dr. Andi Adnan, S.H., memaparkan bahwa pihaknya aktif menggelar 6.117 kegiatan sepanjang triwulan I 2025, mulai dari patroli, sosialisasi, pembinaan, hingga edukasi.
FGD ini menghasilkan lima rekomendasi utama:
Pembentukan forum komunikasi antar nelayan.
Optimalisasi patroli laut.
Edukasi bahaya destructive fishing.
Penyusunan policy brief untuk memperjuangkan kepentingan nelayan tradisional.
Penguatan sinergi antarwilayah demi mencegah konflik sosial.
Kasubdit Gakkum Ditpolair Korpolairud, Kombes Pol Donny Carles Go, menilai FGD ini sebagai langkah strategis memperkuat sinergi lintas wilayah.
“Forum ini menjadi kunci mencegah konflik sosial sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya laut,” pungkasnya.(Wartabanjar.com/Frans)
editor: nur muhammad

