WARTABANJAR.COM, SABAH – Malaysia tengah diguncang gelombang kemarahan publik atas kematian tragis siswi SMP, Zara Qairina (13), yang ditemukan meninggal dengan dugaan kekerasan brutal. Ribuan orang turun ke jalan menuntut keadilan bagi pelajar kelas 7 tersebut, sementara penyelidikan polisi yang dinilai tidak transparan memicu kecurigaan dan amarah rakyat.
Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, bahkan ikut angkat suara. Ia mendesak Jaksa Agung membuka kembali kasus yang sempat ditutup.
Isu yang beredar di media sosial semakin memperkeruh suasana. Beberapa warganet menyebut para terduga pelaku adalah anak pejabat VIP, yang dikabarkan langsung pindah sekolah pada hari kejadian.
Kemarahan publik makin membara setelah informasi menyebut jenazah Zara dibongkar kembali untuk otopsi setelah 22 hari kematiannya. Meski lama terkubur, tubuh Zara disebut masih utuh. Hasil otopsi diperkirakan baru keluar dalam dua bulan mendatang. Fakta lain yang membuat publik bergidik: Zara merupakan anak tunggal keluarganya.
Sejumlah rumor mengerikan pun beredar, termasuk dugaan bahwa Zara dimasukkan ke dalam mesin cuci dan diputar selama dua jam hingga organ dalamnya hancur, tengkorak retak, dan tulang belakang patah. Meski belum terkonfirmasi resmi, kabar ini memicu gelombang dukungan di dunia maya dengan tagar #JusticeForZara.
Kasus ini kini menjadi salah satu isu hukum terbesar di Malaysia, memantik diskusi tentang perlindungan anak, transparansi hukum, dan dugaan keberpihakan aparat pada kalangan elit.(Wartabanjar.com/merindink/berbagai sumber)