WARTABANJAR.COM, PELAIHARI – Kepala Desa Sungai Bakar, Hadran, mengakui bahwa pihaknya belum menghitung total kerugian akibat banjir bandang yang melanda Pemandian Sungai Bakar.
Namun, laporan awal datang dari para pemilik warung yang habis tersapu banjir bandang.
“Dampak kerugian kami belum ada terhitung. Yang nyata hitungan warung aja buhan warga mengadu, segi jualan belum ada menghitung,” ujar Hadran saat diwawancarai pada Minggu (29/6/2025).
Baca Juga
Perkelahian Maut di Sungai Andai, Begini Kata Warga Setempat
Ia juga menyebutkan bahwa bantuan yang diterima warga baru sebatas kebutuhan dasar, “Belum ada lagi hanya berupa bantuan seadanya.”
Meskipun terdampak banjir berulang, Hadran menegaskan bahwa lokasi warung-warung di Pemandian Batuah tidak akan dipindah. Keputusan ini didasari oleh keterbatasan lahan dan letaknya yang strategis dekat dengan pengunjung.
“Untuk lokasi penjualan tidak dipindah tetap.
Lokasi mungkin nantinya tetap di situ aja. Karena terbatasnya kepemilikan tanah cuma bisa di situ aja dan lebih dekat pengunjung pinggir sungai,” jelas Hadran.
Senada dengan Hadran, Syahriansyah, salah seorang pengelola Pemandian Batuah yang akrab disapa Anang Tato, juga menyampaikan keberatannya terhadap pemindahan lokasi warung ke pinggir jalan utama.
“Kalau dipindah di pinggir jalan kami kada wani karena bahaya,” ujar Anang Tato.
Menurutnya, opsi pemindahan ke area parkir depan pun belum tentu disukai pengunjung.
“Otomatis kita carikan solusinya kalau memang ke sebelah parkiran sana di depan bisa, cuma itu tergantung orangnya yang datang, kalau orangnya yang datang biasanya turun parkir dibawah.”