WARTABANJAR.COM, DOHA – Kepanikan massal melanda pusat perbelanjaan di Doha, Qatar, setelah rudal-rudal Iran menghantam Pangkalan Udara Al Udeid, markas militer utama Amerika Serikat (AS) di kawasan Teluk.
Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan suasana mencekam. Pria, wanita, hingga anak-anak terlihat berhamburan keluar dari gedung mal dengan wajah panik. Teriakan dan tangisan terdengar di tengah kerumunan, menciptakan kekacauan sesaat di ibu kota Qatar.
Serangan tersebut merupakan balasan Iran atas serangan udara besar-besaran AS terhadap fasilitas nuklir bawah tanah Iran beberapa hari sebelumnya, dalam eskalasi konflik Timur Tengah yang makin membara.
Meskipun menimbulkan kepanikan, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden ini. Pemerintah Iran dilaporkan telah memberi peringatan terlebih dahulu kepada pemerintah Qatar dan AS, agar warga sipil dapat diungsikan atau menghindari area target.
Namun, sejumlah media besar seperti CNN disorot publik karena dianggap menyembunyikan fakta penting tersebut dalam laporan awal mereka.
Banyak pihak menilai serangan Iran sebagai bagian dari konfrontasi terbuka menyusul aksi militer Israel dan AS terhadap berbagai target strategis di wilayah Iran.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menyebut serangan rudal Iran sebagai “respons lemah”, namun tetap menegaskan kesiapan militernya jika eskalasi berlanjut.
Pemerintah Qatar telah merilis pernyataan bahwa tidak ada bangunan sipil yang menjadi sasaran atau terdampak langsung, dan operasional kota Doha telah kembali normal per Selasa pagi.