WARTABANJAR.COM, TEL AVIV- Perang antara Iran, Amerika Serikat dan Israel makin memanas.
Iran pada Minggu (22/6/2025) langsung bangkit dari serangan udara Amerika Serikat (AS) di tiga situs nuklirnya, dengan menghantam Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv, Israel.
Bandara Ben Gurion menjadi satu dari beberapa target serangan Iran yang dilakukan dalam dua gelombang dan melibatkan 30 rudal.
Angkatan bersenjata Iran mengatakan gelombang ke-20 Operasi True Promise 3 dimulai menggunakan kombinasi rudal berbahan bakar cair dan padat jarak jauh dengan daya hulu ledak yang dahsyat.
Target-target yang disasar Iran tersebut termasuk bandara, pusat penelitian biologi, pangkalan logistik, dan berbagai lapisan pusat komando serta kendali, sedangkan militer Israel mendeteksi dua gelombang rudal yang ditembakkan dari Iran, sesaat setelah kubu Teheran dihantam serangan udara AS.
Sirene udara langsung meraung-raung di Tel Aviv, dan ledakan mengguncang Yerusalem.
“Beberapa saat yang lalu, sirene berbunyi di beberapa daerah di Israel setelah teridentifikasinya rudal yang diluncurkan dari Iran ke Negara Israel,” kata militer Israel, dikutip dari berbagai sumber, Senin (23/6/2025).
Ia melanjutkan, saat ini, (Angkatan Udara Israel) sedang beroperasi untuk mencegat dan menyerang jika diperlukan untuk menghilangkan ancaman.
Pernyataan serupa tentang gelombang rudal lainnya dikeluarkan 30 menit kemudian sebelum peringatan dicabut sekitar pukul 8.10 pagi waktu setempat.
Iran juga dilaporkan menembakkan 30 rudal ke arah Israel.
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (21/6/2025) mengumumkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama Iran di Natanz, Isfahan, dan Fordo, lalu mengeklaim situs nuklir rahasia di Fordo hancur.
“Sejumlah muatan penuh bom dijatuhkan di Fordo. Fordo sudah lenyap,” tulis Trump di media sosial Truth Social miliknya.
“Iran sekarang harus setuju untuk mengakhiri perang ini,” tambahnya dengan huruf kapital.
Ia menyebutkan bahwa enam bom penghancur bunker dijatuhkan di Fordo, sedangkan 30 rudal Tomahawk ditembakkan ke dua lokasi lainnya.
Sementara itu, pejabat Iran mengonfirmasi bahwa sebagian fasilitas Fordo memang terkena serangan udara, namun Wakil Kepala Politik Penyiaran Nasional, Iran Hassan Abedini menyebutkan, ketiga lokasi yang diserang sebenarnya sudah dievakuasi sejak beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan bahwa cadangan uranium yang diperkaya juga sudah dipindahkan ke tempat lain.
Ia menegaskan tidak ada bahan yang tertinggal di sana yang jika diserang akan menimbulkan radiasi dan membahayakan rakyat Iran.
Hanya AS yang Mampu Hancurkan Fordo?
Fordo adalah situs nuklir rahasia Iran yang terletak jauh di bawah tanah, diyakini sedalam ratusan meter.
Hanya Amerika yang memiliki bom untuk menghancurkan Fordo, yaitu GBU-57 Massive Ordnance Penetrator (MOP).
Bom seberat 30.000 pon atau sekitar 13.607 kilogram itu diklaim mampu menembus hingga 200 kaki (sekitar 61 meter) ke dalam tanah sebelum meledak.
Namun, hingga kini belum ada keterangan apakah militer AS menggunakan senjata itu untuk menggempur Fordo.
Sejumlah pesawat bomber siluman B-2 milik Angkatan Udara AS terpantau terbang melintasi Samudra Pasifik pada Sabtu (21/6/2025) malam, menjelang serangan ke tiga fasilitas nuklir utama Iran.
Laporan dari sumber lain dan sejumlah situs pelacakan penerbangan militer, beberapa unit pembom B-2 lepas landas dari pangkalan di wilayah tengah AS pada malam hari.
Pesawat-pesawat tersebut kemudian terlacak terbang di lepas pantai California bersama sejumlah jet pengisi bahan bakar di udara.
Remaining Time -9:59 Unibots.com B-2 dikenal sebagai salah satu pesawat paling canggih dalam gudang senjata militer AS.
Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com