WARTABANJAR.COM, BANJARMASIN — Meski keluhan pelatih Barito Putera, Stefano “Teco” Cugurra, terhadap kondisi Stadion 17 Mei telah mencuat sejak Mei lalu, hingga kini belum terlihat langkah konkret dari pihak pengelola stadion atau pemerintah daerah dalam menindaklanjutinya.
Stadion kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan itu masih terlihat dengan sejumlah permasalahan klasik: kualitas rumput tak merata, drainase yang buruk saat hujan, dan fasilitas pendukung yang dianggap belum memadai untuk standar Liga 1.
“Kami bukan hanya bicara untuk hari ini saja. Ini tentang bagaimana tempat latihan dan bertanding harus mendukung performa jangka panjang,” ujar asisten pelatih Barito Putera saat ditemui pada sesi latihan Senin pagi.
Keluhan dari Coach Teco yang sempat viral di media sosial kini berbuntut pada desakan publik agar pemerintah provinsi lebih serius melakukan revitalisasi stadion. Bahkan sejumlah kelompok suporter seperti Barito Mania (Bartman) telah mulai menyuarakan petisi daring agar Pemprov Kalsel memasukkan perbaikan Stadion 17 Mei ke dalam prioritas anggaran perubahan tahun ini.
Di sisi lain, beberapa pemain muda Barito juga ikut angkat bicara. Mereka mengaku sering khawatir cedera akibat ketidakseimbangan lapangan saat latihan.
“Kadang kami harus atur langkah sendiri karena tahu mana sisi yang tanahnya turun atau licin. Ini bisa berisiko saat sprint atau duel,” ucap salah satu pemain muda yang tak ingin disebutkan namanya.
Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel mengenai langkah lanjutan. Namun kabarnya, akan ada inspeksi lanjutan dari pihak manajemen klub dan pemerintah kota dalam waktu dekat untuk meninjau kembali kelayakan stadion menjelang musim baru. (andi)