Sesampainya di rumah kos, namun korban langsung diikat kaki dan tangannya, serta mulutnya juga disumbat dengan tisu.
Korban juga mengalami penyiksaan kejam selama disekap di kamar kos.
Bahkan korban diperkosa secara berulang dan mengalami penganiayaan dengan cara dipukul di bagian kepalanya.
Korban disekap selama dua hari satu malam, hingga akhirnya berhasil melarikan diri pada Jumat (11/4/2025). Ketika itu pelaku sedang melakukan salat Jumat.
Setelah berhasil melarikan diri, korban langsung menceritakan apa yang dialami selama diculik kepada orang tuanya. Kemudian pihak keluarga langsung melapor ke polisi untuk menangkap pelaku.
Namun sayangnya pelaku sudah terlebih dulu melarikan diri.
Pihak keluarga korban yang mengetahui alamat rumah kos pelaku, langsung mengamuk dan merusak kamar kos tempat korban disekap yakni di Jalan Batua, Kecamatan Manggala.
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengungkap motif yang mendorong Khalil Gibran (37) melancarkan aksi bejatnya terhadap bocah perempuan berusia 12 tahun (Sebelumnya ditulis 11 tahun).
Dikatakan Arya, Gibran yang merupakan pekerja di salah satu warung makan di wilayah Kecamatan Tamalate gemar menonton film porno.
“Motifnya, ternyata beliau ini suka nonton film porno. Jadi sudah berfantasi seks,” ujar Arya saat menggelar ekspose kasus, Senin (14/4/2025).
Perbuatan bejat ini semakin membuat publik geleng-geleng kepala ketika Arya menerangkan bahwa sejatinya Gibran telah berkeluarga dan memiliki dua anak.
“Sudah berkeluarga, sudah ada anaknya dua orang,” tandasnya.

