WARTABANJAR.COM, WASHINGTON – Nyali China yang tak surut meski berkali-kali dihajar Donald Trump dengan kebijakan tarif impor,
tidak sia-sia.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mulai melunak dengan membuka pintu untuk bernegosiasi dengan China.
Keinginan negosiasi ini, setelah hubungan kedua negara makin memanas terakit tarif impor.
Washington menyebut sikap Trump itu setelah Beijing membalas dengan menaikkan tarif impor produk dari AS menjadi 125 persen.
Baca juga:Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Minta Sumbangan di Jalan Raya
Langkah China cukup signifikan karena sebelumnya tarif yang diterapkan 84 persen.
“Presiden telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa dia terbuka untuk kesepakatan dengan China,” kata Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.
Leavitt menyampaikan pintu negosiasi masih terbuka lebar. Namun, ia memperingatkan, jika China terus merespons kebijakan tarif Trump dengan langkah serupa, dampaknya tak baik untuk Beijing.
Ia wanti-wanti sikap China yang terus membalas malah bisa jadi bumerang.
“Jika China terus membalas, hal itu tidak baik untuk mereka. Amerika Serikat adalah ekonomi terkuat dan terbaik di dunia, dibuktikan oleh lebih dari 75 negara yang telah menghubungi pemerintahan untuk membuat kesepakatan yang bagus,” jelas Leavitt.
Menurut Leavitt, Trump punya komitmen pada prinsip perdagangan yang adil. Bukan hanya untuk kepentingan AS, tetapi juga sebagai standar global.
“Presiden ingin melakukan apa yang benar bagi rakyat Amerika. Ia ingin melihat praktik perdagangan yang adil di seluruh dunia. Dan, itulah niat dan tujuannya,” ujar Leavitt.