“Kami akan terus melakukan aksi nyata di TPS-TPS yang sekiranya itu mengganggu dan meresahkan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Lapangan aksi ini, Muhammad Amin Hassani, menjelaskan akan terus melakukan kegiatan seperti ini di Kota Banjarmasin.
Pihaknya berencana melakukannya di lima titik kelurahan secara berkelanjutan.
“Di mana TPS meluber, di situ kami akan bersihkan,” tegasnya.
Amin menyatakan sampah yang meluber ini dikarenakan dampak dari penutupan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih.
BACA JUGA: Live Streaming Sidang Isbat Hari ini, Penentuan 1 Syawal
Namun, mereka tak tinggal diam untuk menemukan cara yang paling cocok dalam mengatasi sampah-sampah tersebut.
“Kalau di kota lain itu kan ada jangka waktu untuk menutup TPA mereka, kita di Banjarmasin langsung ditutup, dan ini jadi momok mematikan,” paparnya.
Jadi, ia menuturkan lagi, solusi terbaik dan paling bagus adalah memilah sampah, karena dengan begitu bisa membedakan jenis-jenis sampah organik dengan non organik.
“Sampah organik bisa kita daur ulang, bisa menjadi kompos, bisa menjadi pakan maggot, dan lain sebagainya. Untuk pilah non organik, kita bisa cacah, itu bisa untuk bahan baku plastik kembali. Kita sambil jalan, sosialisasi sambil jalan, edukasinya sambil jalan, aksinya sambil jalan,” pungkasnya.
Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat diharapkan dapat menyadari dan mempelajari cara memilah sampah mereka agar kelestarian Kota Banjarmasin tetap terjaga. (Ramadan)
Editor: Yayu

