Itikaf 10 Terakhir Ramadhan Apakah Harus di Masjid? Simak Penjelasan Buya Risman dari MUI

    WARTABANJAR.COM – Rasulullah SAW dan keluarganya kerap melakukan itikaf selama Ramadhan terutama pada 10 hari terakhir. Apakah itikaf yang disunnahkan tersebut harus dilakukan di masjid saja?

    Wakil Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) MUI, Buya Risman Muchtar, menekankan bahwa itikaf adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan di masjid. Dia juga menegaskan bahwa masjid adalah tempat khusus untuk melaksanakan itikaf .

    Buya Risman menambahkan bahwa itikaf merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, terutama pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Ibadah ini dilakukan dengan berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dan praktik yang diikuti oleh para sahabat.

    Praktik itikaf secara jelas disebutkan dalam Alquran, salah satunya dalam Surat Al-Baqarah ayat 187, yang artinya “Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beritikaf di masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 187)

    Menurut Buya Risman, ayat ini menegaskan bahwa itikaf harus dilakukan di masjid, bukan di rumah atau tempat lainnya.
    Itikaf adalah ibadah yang memiliki aturan khusus. Dalam ayat ini, Allah secara jelas menyebutkan masjid sebagai tempat untuk itikaf . Rasulullah SAW sendiri melaksanakan itikaf di masjid setiap Ramadan, terutama pada sepuluh hari terakhir,” ujar Buya Risman saat dihubungi tim MUIDigital, di Jakarta, Kamis (27/3/2025).

    Baca Juga :   10 Ide Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI