WARTABANJAR.COM, BANJARBARU- Program Masjid Ramah Pemudik yang digagas oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia disambut baik oleh para kepala kantor kementerian agama se Indonesia.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Banjarbaru, H. Mukhlis Ridhani turut memberikan dukungannya terhadap program ini.
Menurutnya, Banjarbaru merupakan kawasan masyarakat pendatang yang dipastikan aktifitas mudiknya sangat besar.
“Kami menyambut baik program ini, yang nantinya eksekusi pelaksanaannya akan dilaksanakan oleh Kementerian Agama di seluruh Indonesia. Itu artinya, aktivitas mudik juga mendapatkan perhatian khusus dari Kementerian Agama, salah satunya melibatkan pengurus masjid di area mudik untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pemudik,” ujarnya, usai mengikuti rapat via zoom yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama pusat, Rabu (26/3/2025).
Kawasan Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Banjarmasin serta beberapa wilayah lainnya di Kalsel cukup beragam, dihuni oleh masyarakat perantauan dari beragam suku, yang menjadikan mudik sebagai aktivitas rutin tiap Idul Fitri.
Ia berharap program ini akan sesegera mungkin disosialisasikan kepada kepala KUA agar nantinya diteruskan kepada badan pengelola masjid, terutama yang berada di jalur provinsi yang melewati Kota Banjarbaru.
“Dengan keberadaan Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, tentunya hal ini menjadi perhatian penting untuk menyukseskan program Masjid Ramah Pemudik, terutama pada area masjid-masjid di jalur menuju bandara, begitu juga dengan masjid yang menjadi perlintasan pemudik dari Banjarmasin menuju Hulu Sungai melalui jalan Ahmad Yani,” terangnya, dikutip Kamis (27/3/2025) dari laman Kementerian Agama Kalsel.
Mukhlis juga menambahkan secepatnya akan menyampaikan arahan yang disampaikan oleh Dirjen Bimas Islam agar kiranya pengelola masjid bisa memberikan layanan terbaik selama mudik lebaran ini berlangsung.
Secara umum, Mukhlis berharap program ini mampu memberikan kesan baik bagi pemudik selama berada di kawasan masjid yang digunakan untuk rest area. (berbagai sumber)
Editor: Yayu