Menumbuhkan Motivasi Diri, dengan tetap beribadah dan berbuat baik meskipun dalam kondisi lelah dan lapar.
Mengasah Keterampilan Sosial, dengan memperbanyak sedekah dan interaksi sosial yang positif.
Puasa dan Kepedulian Sosial
Puasa juga mengajarkan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Rasulullah SAW adalah orang yang paling gemar bersedekah, terutama pada bulan Ramadan. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa beliau lebih dermawan daripada angin yang bertiup.
Anjuran bersedekah dalam bulan Ramadan juga diperkuat dengan hadis lain:
“Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi pahala orang tersebut.” (HR. Tirmidzi)
Selain itu, Imam Syafi’i menyebut bahwa bulan Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kepedulian sosial, karena banyak orang yang kesulitan mencari nafkah akibat sibuk dengan ibadah.
Ramadan: Madrasah Terbaik untuk Kecerdasan Emosional
Puasa membentuk manusia yang lebih peka terhadap lingkungan sosial. Dengan merasakan sendiri rasa lapar dan haus, seseorang lebih mampu memahami penderitaan orang yang kurang beruntung. Ini memperkuat solidaritas sosial dan memperkaya aspek kecerdasan emosional.
Bulan Ramadan adalah kawah candradimuka yang menempa seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Para ulama sering menyebut Ramadan sebagai madrasah terbaik untuk membangun solidaritas Islamiyah, wathoniyah, dan insaniyah. Oleh karena itu, Ramadan bukan hanya waktu untuk menahan lapar dan haus, tetapi juga momentum untuk meningkatkan kecerdasan emosional, empati, dan kepedulian sosial. Wallahu a’lam bish-shawab.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)