Mensos, yang akrab disapa Gus Ipul, berharap Kemenag dapat mendukung program ini dengan memastikan pendidikan berbasis nilai-nilai keagamaan dan penguatan karakter.
“Kami berharap pendidikan karakter di Sekolah Rakyat bisa didukung penuh oleh Kemenag,” ujarnya.
Dukungan Penuh Kemenag dan Optimalisasi Pundi Sosial
Menteri Agama Nasaruddin Umar menyatakan komitmennya untuk mendukung program ini dan berharap MoU ini dapat menjadi langkah awal dalam upaya mengurangi kemiskinan di Indonesia.
Menag juga menyoroti potensi besar dari dana sosial keagamaan yang belum sepenuhnya tergarap. Ia mengungkapkan bahwa ada 27 jenis pundi sosial seperti zakat, wakaf, dan infak yang jika dikelola dengan optimal dapat membantu menekan angka kemiskinan ekstrem.
“Potensi pundi sosial ini sangat besar. Saya yakin menanggulangi kemiskinan ekstrem yang hanya sekitar 4 juta jiwa sangat memungkinkan jika sumber daya ini dimaksimalkan,” ungkapnya.
Selain itu, Menag mengusulkan agar madrasah dijadikan sebagai alternatif utama Sekolah Rakyat, karena keberadaannya sudah nyata di tengah masyarakat.
“Sebetulnya, kita tidak perlu mencari bentuk baru. Madrasah sudah sangat layak dijadikan Sekolah Rakyat karena telah lama berkontribusi dalam dunia pendidikan,” katanya.
Menurutnya, banyak pesantren di Indonesia yang masih mengalami kondisi kurang layak dan kurang mendapatkan perhatian. Padahal, pesantren dan madrasah telah menjadi bagian dari pendidikan rakyat sejak lama.
“Daripada madrasah dan pesantren terbengkalai dan kumuh, lebih baik kita optimalkan sebagai Sekolah Rakyat yang sesungguhnya,” tambahnya.