Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih, serta sejumlah pemimpin perusahaan besar di Indonesia, yaitu Anthony Salim, Sugianto Kusuma, Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Wijaya, James Riady, Tomy Winata, Chairul Tanjung, Hilmi Panigoro, Andi Syamsuddin Arsyad, dan Edward Wanandi.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden juga menyoroti peluncuran sovereign wealth fund (SWF) Indonesia yang baru dan mengundang Ray Dalio untuk berbagi wawasan bersama.
Selain itu, Kepala Negara juga mengundang Ray Dalio untuk berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi Indonesia.
“Saya baru saja menjelaskan bagaimana kami sangat beruntung bisa anda hadir di sini dengan pengalaman-pengalaman anda, dengan berbagai pengalaman yang sangat jelas dan luas di Ekonomi global, dengan berbagai pengalaman di Asia, di Timur Tengah dan di dunia. Serta kami sangat beruntung dengan anda hadir di sini sebagai seorang sahabat,” kata Presiden Prabowo kepada Ray Dalio.
“Saya rasa kami memang memerlukan nasihat-nasihat yang kritis ini, saya rasa kuncinya untuk bisa bagaimana kemajuan di dunia ini bisa selalu kami cari, dan di mana kami selalu memerlukan nasihat-nasihat kritis dan juga keberanian untuk belajar dari satu sama lain. Saya rasa inilah kuncinya,” tandas Presiden.
Pertemuan ini menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk bergerak cepat, tetapi tetap cermat dan hati-hati dalam mengelola aset serta mengembangkan ekonomi nasional.