WARTABANJAR.COM, JAKARTA – Kebijakan Kementerian Agama dan memilih maskapai penerbangan untuk jemaah haji melalui Embarkasi Banjarmasin mendapat kritik dari anggota Komisi VIII DPR RI, H Sudian Noor.
Legislator asal Kalimantan Selatan itu, mempertanyakan keputusan Kemenag menggunakan pesawat dari maskapai Lion Air untuk jemaah haji Embarkasi Banjarmasin.
Menurut Sudian Noor, mengingat jemaah asal Embarkasi Banjarmasin membayar Bipih di mana komponen untuk biaya tiket sebesar Rp37 juta (PP), atau mengalami kenaikan sekitar Rp2,8 juta.
“Ini saya sampaikan, kita mendapatkan pelayanan pesawat Lion. Mudah-mudahan Lion pelayananannya lebih bagus dari Garuda. Seharusnya, itu tidak dipungkiri Pak, di Indonesia, yang namanya Garuda pasti tiketnya lebih mahal dibanding maskapai Lion,” ujarnya dalam RDP Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama RI, Kepala BPH dan BPKH, Rabu (5/3/2025).
Baca juga:HM Rusli dan Syairi Mukhlis Resmi Terima SK Pengesahan sebagai Bupati-Wabup Kotabaru
Dijelaskan anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini, untuk Embarkasi Banjarmasin, harga tiket dipatok oleh Kementerian Agama sebesar Rp37 juta PP. Mengalami kenaikan Rp2,8 juta dari sebelumnya.
“Pertanyaan saya, dengan nanti Lion yang akan membawa jemaah haji Embarkasi Banjarmasin, apakah pelayanannya sepandan dengan kenaikan biaya tiket yang dibayar jemaah,” ujar anggota DPR RI Dapil Kalsel 2 ini.
“Apakah menjamin peningkatan kualitas. Harganya sudah naik, dikasih pesawat Lion, apa nanti bisa menjamin kualitasnya bisa lebih baik dari Garuda,” lanjut mantan Bupati Tanah Bumbu ini.