WARTABANJAR.COM – Berbagai cara dilakukan oleh konten kreator media sosial agar unggahannya menarik.
Namun sayang, bukannya kreatif, aksi yang dilakukan tidak jarang mengarah pada tindakan mubazir seperti menghamburkan dan membuang barang.
Salah satu tren yang memprihatinkan adalah membuang minyak goreng, menumpahkan beras, atau menghancurkan barang demi konten.
Alih-alih kreatif, tindakan ini justru menunjukkan penghinaan terhadap nikmat Allah dan bertentangan dengan prinsip Islam.
Wartabanjar.com mengutip tulisan Ustadz Maimun Nafis, Pengajar di Pondok Pesantren Darul Istiqamah, Batuan, Sumenep, yang dilansir NU Online, bahwa Allah telah memperingatkan manusia untuk menjaga harta dan tidak menghamburkannya.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros itu adalah saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS. Al-Isra: 26-27)
Membuang barang seperti beras dan minyak, yang menjadi kebutuhan pokok banyak orang, tentu saja mencerminkan kurangnya rasa syukur.
Dalam pandangan Islam, ini bukan hanya dosa pribadi, tetapi juga menyakiti hati orang-orang yang kekurangan.
Rasulullah SAW bersabda: “Makanlah, minumlah, bersedekahlah, dan berpakaianlah tanpa berlebihan atau menyombongkan diri.” (HR. Ahmad)
Tindakan sia-sia seperti ini termasuk dalam tabdzir, atau penggunaan harta tanpa manfaat, atau disebut juga dengan menghambur-hamburkan harta.
Bahkan, dalam pandangan fiqih, membuang sesuatu yang bermanfaat adalah bentuk penyimpangan dari amanah Allah atas rezeki yang diberikan.