TPA Basirih Ditutup, DPRD Banjarmasin Desak Inovasi Pengelolaan Sampah

    “Dimana sistem pembakaran ini bukan murni untuk mengurangi sampah saja, tapi hasil pembakaran itu bisa jadi tenaga listrik,” lanjutnya.

    Ia berharap pengelolaan sampah seperti ini bisa ditiru, modifikasi dan dilakukan di Kota Banjarmasin.

    “Tinggal bagaimana nantinya apakah nanti didukung semua pihak. Jadi jangan sampai komplen saja, tapi harus beri solusi juga,” ucapnya.

    Afrizal menyampaikan, saat ini yang terpenting adalah memikirkan bagaimana cara mengangkut semua sampah di TPA Banjarbakula semenjak TPA Basirih ditutup.

    Terlebih, jatah pembuangan sampah di TPA Banjarbakula dibatasi hanya sekitar 100 ton per harinya.

    “Secara proses akan butuh biaya sangat besar dan mungkin tidak terencana di APBD 2025,” kata Afrizal.

    “Tentunya ini jadi perhatian khusus bukan hanya lingkup DLH Kota Banjarmasin saja tapi semua stakeholder terkait,” sambungnya.

    Menurutnya penanggulangan sampah sendiri tidak bisa dilakukan dinas terkait. Tetapi juga harus ada kesadaran dan kerjasama dengan masyarakat itu sendiri terutama dalam melakukan pemilahan sampah dari sumbernya langsung.

    Komisi III DPRD Kota Banjarmasin, jelasnya akan melakukan pemanggilan kepada DLH Kota Banjarmasin untuk meminta penjelasan terkait langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya. (Iqnatius)

    Editor Restu

    Baca Juga :   Jaga Situasi Kondusif, Polres Tanah Laut Sebar Anggota di Pusat Keramaian dan Fasilitas Umum

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI