PWI ingin menggaungkan pentingnya membangun jurnalistik berkualitas secara professional. Ini peran AJA 2024.
PWI akan membawa spirit jurnalisme Adinegoro ini ke dalam Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) tanggal 7-9 Februari 2025.
Seorang anggota dewan juri mengatakan, industri pers dihadapkan berbagai tantangan berat di era digital dan Artificial Intellegence.
Jurnalisme pers juga mengalami kemunduran, bahkan terancam “mati”.
Namun, tambahnya, di sisi lain kita juga melihat gairah wartawan menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas tetap ada.
Menghasilkan karya investigasi yang komprehensif dan kolaboratif, sesuai tuntutan AJA 2024.
“Meskipun AJA 2024 bukan jawaban atas berbagai permasalahan yang dihadapi pers Indonesia saat ini, tapi AJA 2024 berhasil memberi contoh, inspirasi sekaligus memberikan panggung, inilah jurnalisme berkualitas itu. Inilah jurnalisme yang ideal itu,” tambahnya.
Ketatnya persaingan untuk menjadi karya jurnalistik berkualitas nomor satu, tampak pada kategori lainnya, seperti cetak, audio, visual dan siber.
Untuk nomine karya jurnalistik cetak, misalnya, ada karya-karya bertajuk (1) Kode Blok Medan di Halmahera; (2)Putra Mahkota Kompong Dewa, dan (3) Skandal Guru Besar Abal-abal. Semuanya dari Tempo. (*/rilis)
Editor: Erna Djedi