WARTABANJAR.COM, HST – Petani karet Ino (40) warga Desa Atiran RT 01/RW 01 Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) yang tak pulang ke rumah akhirnya ditemukan.
Ino ditemukan di pencarian hari ke-7 oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).
Dengan mengenakan tandu, Ino dibopong petugas dan dievakuasi ke RSUD H. Damanhuri Barabai.
Baca Juga
Gubernur Kalsel Santap Nasi Bungkus Bersama Korban Banjir Batola
“TIM SAR gabungan bersanma warga setempat berhasil menemukan saudari INO (40) setelah 7 Hari tersesat di Hutan Meratus dalam keadaan selamat dan langsung dilarikan ke RSUD H. Damanhuri Barabai untuk ditangani lebih lanjut,” dalam keterangan BPBD HST.
Sebelumnya Ino dilaporkan menghilang saat menanam bibit di kebun. Hal tersebut diungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HST, Akhmad Apandi.
“Informasi hilangnya Ino diterima pada Senin (20/1) kemarin setelah ibunya, Wirih, melaporkan kepada aparat desa,” ujarnya Selasa (21/1).
Ino dilaporkan hilang pada Ahad (19/1) lalu sekitar pukul 07.00 WITA. Ino bersama orangtuanya pergi ke kebun.
“Ibunya mengajak Ino untuk menemui keluarga yang sakit, namun korban menolak dan memilih menanam bibit karet,” katanya.
Ayah Ino, Wirih meninggalkannya saat menanam bibit. Saat Wirih kembali ke kebun, Ino sudah tidak ada.
Orangtua korban sudah melakukan pencarian, tapi tak ditemukan.
“Hanya bakul, butah dan alat untuk menanam bibit karet saja yang ada di sekitar lokasi,” tambahnya.