Inai, Penjaga Warisan Budaya Gelang Simpai Dayak Meratus

    WARTABANJAR.COM, PARINGIN – Seorang pemuda Dayak Meratus bernama Inai memilih jalan menjaga dan melestarikan warisan budaya nenek moyangnya melalui kerajinan gelang simpai.

    Kerajinan tradisional ini bukan sekadar aksesoris, tetapi menyimpan makna historis dan filosofis yang mendalam bagi suku Dayak Meratus di Kalimantan Selatan.

    Sejak 2017, Inai mendalami seni pembuatan gelang simpai, belajar dari ayah dan keluarganya.

    Baca Juga

    Banjir Banjabaru, RT 24 Guntung Manggis Masih Terendam 

    Dengan bahan alami seperti alang’am, paikat, dan rotan, ia menciptakan karya yang menggambarkan hubungan harmonis manusia dengan alam.

    “Setiap simpul dan pola dalam gelang ini memiliki cerita. Ini adalah identitas kami yang harus terus dijaga,” ujar Inai.

    Saat ini, Inai tidak hanya memproduksi gelang, tetapi juga aktif mempromosikannya melalui komunitas KUMDATUS (Komunitas Masyarakat Dayak Meratus).

    Lewat festival budaya dan media sosial, ia berupaya membawa gelang simpai ke panggung nasional bahkan internasional.

    Di masa lalu, gelang simpai digunakan sebagai alat pengikat peralatan perang dan kebutuhan sehari-hari.

    Kini, fungsinya telah berkembang menjadi simbol persaudaraan, perlindungan, dan penghormatan terhadap tradisi. Inai berpegang teguh pada teknik tradisional, membuat gelang dengan tangan tanpa tambahan modern seperti klip atau penyambung, agar nilai orisinalitasnya tetap terjaga.

    Gelang simpai adalah cerminan nilai-nilai kehidupan kami. Melalui kerajinan ini, saya ingin generasi muda merasa bangga dengan identitas mereka,” ungkapnya penuh semangat.

    Baca Juga :   Banjir, 60 KK Perumahan Grand Megatama Mataraman Terdampak

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI