WARTABANJAR.COM, MARABAHAN– Musibah banjir yang melanda Kabupaten Barito Kuala (Batola) tidak hanya mengganggu aktivitas pendidikan dan lalu lintas, tetapi juga menghantam sektor pertanian.
Salah satu wilayah terdampak adalah kawasan pertanian di Desa Trans Bahandang Dua, Kelurahan Antasan Segera, Kecamatan Mandastana.
Tanaman cabai dan daun bawang yang seharusnya siap panen kini rusak total akibat terendam banjir selama 20 hari.
Para petani pun harus menelan pil pahit akibat kerugian besar yang diderita.
BACA JUGA: BPBD Kalsel: Januari Curah Hujan Tinggi, 5 Wilayah Banjir
6.000 Batang Cabai Mati
Seorang petani setempat, Mistar, mengungkapkan kerugian besar yang dialaminya.
Menurutnya, sebanyak 6.000 batang cabai dan lebih dari 1 ton daun bawang mati akibat banjir.
“Modal untuk cabai saja sekitar Rp30 juta, sedangkan untuk daun bawang sekitar Rp40-45 juta. Semua habis karena tanaman terendam banjir,” ujar Mistar, Rabu (22/1/2025).
Mistar menjelaskan bahwa banjir ini telah melumpuhkan seluruh aktivitas pertanian di lahannya.
Selain kehilangan hasil panen, ia juga terpaksa menghentikan pekerjaan empat karyawannya karena tidak ada lagi yang bisa dikerjakan.
Ini Harapan Petani
Saat ini, Mistar hanya bisa berharap air segera surut agar ia bisa kembali memulai usaha pertaniannya.
“Kami hanya bisa menunggu air surut untuk mulai menanam lagi. Mudah-mudahan banjir seperti ini tidak terjadi lagi. Kalau begini terus, kasihan para petani,” ucapnya penuh harap.