WARTABANJAR.COM – Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidato pelantikannya pada Senin (20/1/2025) kembali menyampaikan retorika kontroversial dengan menegaskan niat untuk “merebut kembali” Terusan Panama. Pernyataan ini memicu reaksi internasional, terutama dari Panama yang mengoperasikan terusan tersebut.
Trump mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pengaruh China di kawasan strategis ini. “Yang terpenting, China mengoperasikan Terusan Panama, dan kami tidak memberikannya kepada Tiongkok, kami memberikannya kepada Panama. Dan kami akan mengambilnya kembali,” ujar Trump dari Gedung Capitol AS setelah upacara pelantikannya seperti dikutip di Inilahkalsel.com.
China dan Kekhawatiran AS
Trump menuding bahwa perusahaan-perusahaan China meningkatkan kehadiran mereka di sekitar jalur pelayaran penting yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana AS berencana “mengambil kembali” kendali atas Terusan Panama.
Pernyataan tersebut datang setelah beberapa pekan spekulasi, di mana Trump tidak mengesampingkan kemungkinan tindakan militer terhadap Panama. Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS yang baru, Marco Rubio, menyampaikan bahwa pengaruh China dapat secara efektif menutup Terusan Panama jika hubungan antara AS dan China memburuk.
Respons Panama
Presiden Panama, Jose Raul Mulino, dengan tegas membantah tudingan Trump. “Terusan itu adalah dan akan tetap menjadi milik Panama,” kata Mulino. Ia menegaskan bahwa negaranya berkomitmen pada prinsip netralitas dalam pengelolaan Terusan Panama dan menyerukan dialog sebagai solusi untuk mengatasi kekhawatiran apa pun.