“Kami percaya, pengawasan pemilu tidak akan berjalan efektif tanpa keterlibatan aktif dari masyarakat. Oleh karena itu, kami terus mengadakan sosialisasi dan pelatihan untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap proses demokrasi,” tambahnya.
Laporan tersebut juga mencakup kisah sukses berbagai program sosialisasi yang berhasil menjangkau komunitas-komunitas di daerah terpencil.
Namun, Bawaslu Balangan tidak menutup mata terhadap kendala yang dihadapi, seperti keterbatasan akses internet di beberapa wilayah dan masih rendahnya literasi digital masyarakat.
Eko berharap laporan ini dapat memberikan gambaran utuh tentang kinerja kehumasan di tingkat daerah dan menjadi acuan bagi peningkatan kualitas pengawasan pemilu di masa mendatang.
“Kami sangat terbuka terhadap arahan dan masukan dari Bawaslu RI. Harapan kami, apa yang telah kami capai selama tahun 2024 dapat menjadi fondasi yang kuat untuk melangkah lebih baik di tahun-tahun berikutnya,” pungkasnya. (Alfi)
Editor: Erna Djedi