Perintah ini menjadi dasar bagi umat Islam untuk memperbanyak selawat sebagai bentuk kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Malam Nisfu Syakban: Malam yang Penuh Berkah dan Pengampunan
Malam Nisfu Syakban, yang jatuh pada malam ke-15 bulan Syakban, dikenal sebagai malam yang penuh rahmat dan keberkahan. Dalam tradisi Islam, malam ini diyakini sebagai waktu di mana Allah Swt mengampuni seluruh dosa umat manusia, kecuali orang musyrik dan yang bermusuhan. Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah melihat kepada makhluk-Nya pada malam pertengahan bulan Syakban, lalu mengampuni semua makhluk-Nya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu Majah).
Pada malam ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, seperti salat malam, doa, membaca Al-Qur’an, dan memohon ampunan kepada Allah Swt.
Persiapan Menyambut Ramadan dengan Puasa Sunah
Bulan Syakban juga dikenal sebagai bulan persiapan menjelang Ramadan. Nabi Muhammad SAW sering memperbanyak puasa sunah pada bulan ini sebagai latihan untuk menyambut bulan suci Ramadan. Aisyah RA meriwayatkan:
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Syakban.” (HR Muttafaq Alaih).
Puasa sunah ini menjadi bentuk persiapan rohani bagi umat Islam sebelum memasuki bulan Ramadan yang penuh berkah.
Diangkatnya Amal di Bulan Syakban
Bulan Syakban juga dikenal sebagai bulan diangkatnya amal-amal umat Islam kepada Allah Swt. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa bulan Syakban adalah bulan di mana amal ibadah umat Islam diangkat, dan beliau sangat berharap amalan-amalan beliau diangkat dalam keadaan berpuasa. Hadits dari Usamah bin Zaid menyebutkan: