Kritik Pedas dan Kekhawatiran Politik
Kebijakan Meta ini memunculkan kekhawatiran baru. Beberapa pengamat menilai bahwa langkah ini dapat membuat media sosial Meta menjadi sarang hoaks dan ujaran kebencian. Terlebih lagi, isu kedekatan Zuckerberg dengan Presiden AS terpilih, Donald Trump, memunculkan spekulasi bahwa kebijakan ini memiliki muatan politis.
Konten politik yang berseliweran di platform Meta dikhawatirkan akan memengaruhi opini publik secara masif, terutama menjelang pemilu. Pengamat menilai pengguna media sosial Meta kini dihadapkan pada dua pilihan: pasrah dengan kebijakan baru atau meninggalkan platform secara permanen.
Apakah Era Meta Mulai Meredup?
Gelombang protes ini menjadi sinyal bahwa dominasi Meta mulai mendapat tantangan serius. Jika tren penghapusan akun terus berlanjut, Meta harus bersiap menghadapi dampak besar terhadap basis penggunanya.
Bagi pengguna yang tidak puas dengan kebijakan ini, meninggalkan platform mungkin menjadi solusi terakhir. Bagaimana nasib Meta ke depannya? Hanya waktu yang bisa menjawab.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor: nur muhammad