WARTABANJAR.COM – Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyampaikan permintaan maaf kepada Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, terkait jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Aktau, Kazakhstan, Rabu, 25 Desember 2024. Tragedi ini menewaskan 38 dari 67 penumpang di dalamnya, sementara 29 orang lainnya mengalami luka-luka.
Dalam percakapan melalui sambungan telepon, Putin mengakui bahwa insiden tersebut terjadi saat sistem pertahanan udara Rusia tengah aktif menghadapi serangan drone Ukraina di wilayah udara Rusia.
“Vladimir Putin telah menyampaikan permintaan maafnya bahwa insiden tragis terjadi di wilayah udara Rusia dan menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban, serta berharap pemulihan cepat bagi yang terluka,” demikian pernyataan resmi Kremlin yang dikutip dari The Moscow Times.
Upaya Pendaratan dan Situasi Konflik
Pesawat bernomor penerbangan J2-8243 itu tengah melakukan perjalanan dari Baku menuju Grozny. Putin mengungkapkan bahwa pesawat tersebut mencoba mendarat beberapa kali di Grozny sebelum akhirnya jatuh.
“Dalam waktu itu, wilayah Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz berada di bawah serangan drone tempur Ukraina, sehingga sistem pertahanan udara Rusia aktif menangkis serangan tersebut,” ujar Putin berdasarkan transkrip dari Kremlin.
Isu Keterlibatan Rusia
Permintaan maaf ini memecah keheningan Kremlin di tengah spekulasi bahwa Rusia memiliki andil dalam jatuhnya pesawat tersebut. Percakapan telepon antara Putin dan Aliyev dilakukan tiga hari setelah insiden tragis itu, yang memunculkan berbagai spekulasi di tengah konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung.