Menang Bertanding Bukanlah Tujuan Seni Beladiri

    Praktisi Karate, Jujutsu, Beladiri Praktis Harry Budiman

    WARTABANJAR.COM – Pertandingan adalah salah satu media bagi para praktisi beladiri untuk menguji dan mengukur kemampuannya setelah sekian waktu berlatih.

    Sudah pasti, pencapaian sebagai juara adalah yang dituju pada atlet. Kemenangan dan menaiki podium menjadi kebanggan apalagi tak hanya medali dan piala tapi banyak bonus yang didapat.

    Terkait pertandingan, dalam khazanah seni beladiri karate khususnya Shotokan, guru besarnya yaitu Gichin Funakoshi, mengatakan dalam salah satu bukunya sebuah filosofi.

    Baca Juga

    Meriah! Hj Liana Saputri dan H Jhoni Saputra Buka Batfest 2024

    Bunyinya kurang lebih begini; “Menang atau kalah bukan tujuan akhir dari karate, tetapi bagaimana (karate itu) membentuk karakter praktisinya.”

    Jadi, sebagai seni beladiri maka karate adalah jalan kehidupan yang membentuk moral atau pembentukan karakter.

    Dalam setiap awal dan akhir latihan, para praktisi melakukan reishiki atau upacara yang salah satu bagian pentingnya adalah pengucapan sumpah atau ikrar karate.

    Poin-poin pengucapan yaitu sanggup memelihara kepribadian, sanggup patuh pada kejujuran, sanggup mempertinggi prestasi, sanggup menjaga sopan santun dan sanggup menguasai diri.

    Jelas lima poin tersebut adalah kebulatan tekad masing-masing untuk tak hanya melatih anggota tubuh untuk digunakan membeladiri juga melatih jiwa untuk menjadi pribadi terpuji.

    Khusus mempertinggi prestasi bukan semata soal medali, piala atau bonus, tapi prestasi yang lebih luas yaitu prestasi mampu mengubah diri menjadi lebih baik. Prestasi mampu memberikan manfaat bagi orang lain.

    Baca Juga :   Suporter Timnas Indonesia La Grande Tuntut Patrick Kluivert Loloskan Timnas ke Piala Dunia

    Baca Lebih Lengkapnya Instal dari Playstore WartaBanjar.com

    BERITA LAINNYA

    TERBARU HARI INI