WARTABANJAR.COM – Sudah menjadi kebiasaan masyarakat saat menjelang akhir tahun terjadi euforia belanja lantaran banyaknya tawaran diskon dari penjual.
Itu terjadi baik pada penjualan langsung maupun online.
Masyarakat sering tergiur dengan tawaran diskon, giveaway, cuci gudang, sehingga membuat ‘lupa diri’ saat berbelanja.
Jika tidak bijak, bisa saja tawaran seperti ini membuat kalap dan tidak memikirkan besarnya pengeluaran.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kendali atas pengeluaran agar harta yang kita miliki tidak hilang begitu saja.
Baca juga:Baru Diresmikan Maret Lalu, Jalan Beton Akses ke Samarinda Ambles dan Patah Digerus Hujan
Dilansir NU Online, dalam Ahkamus Suq Jilid I (Istanbul, Markazul Buhuts al-Islamiyah Istanbul: 263), seorang ulama Andalusia bernama Yahya al-Kinani memberikan panduan penting tentang pengelolaan uang.
Al-Kinani, yang konsisten dengan Mazhab Malikiyyah, mengungkapkan pandangan-pandangannya terkait etika berbelanja yang masih relevan hingga saat ini.
Yahya al-Kinani memulai pembahasannya dengan merujuk pada ayat Al-Quran surat Al-Furqan ayat 7 dan 20 yang menunjukkan bahwa Rasulullah juga akrab dengan dunia pasar. Ayat tersebut menyebutkan “Dan mereka berkata, ‘Mengapa Rasul (Nabi Muhammad) ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar?'” (QS. Al-Furqan: 7)
Dalam Al-Muharrar Al-Wajiz fi Tafsiril Kitabil Aziz Jilid IV (Beirut, Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 1422: 205) yang ditulis oleh Ibnu Athiyyah Al-Andalusi menjelaskan bahwa bahwa konteks ayat tersebut adalah orang-orang kafir saat itu berkata, “Mengapa pria yang mengaku sebagai Rasul ini (Muhammad) memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar untuk mencari rezeki seperti kita? Jika dia benar seorang Rasul, mengapa tidak diturunkan malaikat bersamanya untuk memberikan peringatan sehingga kami dapat mengetahui kebenaran perkataannya?”