“Lalu saya kembali ke rumah dan tiba-tiba saya melihat ombak mendekat seperti ular,” katanya seperti dikutip Wartabanjar.com.
Sambil menggendong Siddiq, Saudah berlari menyelamatkan diri. Ia baru melepaskan anaknya begitu sampai di masjid. Tetapi saat itu gelombang besar telah menerjang hingga mereka tersapu air dan terpisah.
Baca juga: Aktifis Anti Korupsi: Memberi Maaf Koruptor Sebagai Tindakan Ilegal
Setelah kejadian itu, Saudah hanya dipertemukan kembali dengan enam anaknya – Siddiq dan salah satu putrinya tidak pernah ditemukan. Putrinya diduga dikubur di kuburan massal.
Beberapa korban selamat mengatakan kepada keluarga bahwa mereka melihat Siddiq di antara 500 ribu orang yang mengungsi akibat bencana tersebut. Suami Saudah juga mengatakan jika anaknya itu muncul dalam mimpinya, mengatakan bahwa dia masih hidup.
Keluarga itu berpegang teguh pada harapan itu, berdoa agar Siddiq dapat menemukan jalan menuju rumah baru mereka, di mana rumah lama mereka pernah berdiri.
“Kami terus mencarinya, dan saya selalu mengunggah fotonya di media sosial,” kata putra Saudah yang berusia 42 tahun, Femi Malisa.
“Jika dia masih hidup, aku berharap dia pulang.” pungkasnya. (Sidik Purwoko/Reuters)
Editor: Sidik Purwoko