“Hampir setiap minggu berangkat selama beberapa hari mengantar barang ke Kalteng. Paling sering ke Pangkalan Bun,” ujar Sidah.
Kemudian keesokan harinya pada Rabu (27/11/2024), katanya lagi, suaminya sempat berkomunikasi dengannya sekitar pukul 11.00 Wita.
“Katanya waktu itu sedang istirahat di bawah pohon di daerah KM 38 Kasongan dan mau menuju Pangkalan Bun,” terangnya.
Tanpa disadari Sidah, ternyata komunikasi yang dilakukan saat itu dengan suaminya menjadi yang terakhir baginya.
“Terakhir aktif WA-nya sekitar pukul 12.30 Wita, setelah itu sudah lost kontak hingga akhirnya ada kabar penemuan jenazah,” kata dengan wajah sedih.
Bahkan, ungkap Sidah, ia tak bisa mangantar kepergian terakhir suaminya, karena ia dan keluarganya tak menyaksikan prosesi pemakaman orang yang dicintainya.(Wartabanjar.com/berbagai sumber)
editor: nur muhammad