Baca juga: Prediksi Pemudik Akhir Tahun Meningkat, Kapolri: Amankan Sebaik-baiknya!
“Terus saja memonitor perkembangan informasi agar dapat merencanakan perjalanan dengan, insyaallah, aman dan nyaman,” kata dia.
Sebelumnya, Dwikorita mengatakan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan berpotensi terjadi hingga Maret-April 2025. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh fenomena La Nina lemah yang dapat meningkatkan curah hujan sebesar 20 persen.
Ia mengatakan dinamika atmosfer, seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi cold surge (seruakan udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Perintah Megawati, PDIP Pecat Jokowi, Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution
“Kedua fenomena ini memiliki potensi untuk meningkatkan intensitas dan volume curah hujan di berbagai wilayah Indonesia, meskipun skala dan dampaknya masih memerlukan pemantauan lebih lanjut,” katanya.
BMKG terus memantau kondisi ini secara cermat dan menyampaikan informasi terkini untuk mendukung langkah antisipatif serta mengurangi risiko di lapangan.
Ia mengatakan bahwa peringatan dini cuaca akan disampaikan setiap pekan dan diulang tiga hari sebelum kejadian, bahkan hingga tiga jam sebelum kejadian cuaca ekstrem. (Sidik Purwoko)
Baca juga: Presiden Prabowo Resmi Lantik Pimpinan dan Dewas KPK Periode 2024-2029, Ini Daftar Namanya
Editor: Sidik Purwoko