WARTABANJAR.COM, YOGYAKARTA – Pengerjaan jalan tol Solo-Yogyakarta akan mengalami perubahan rute karena pemerintah daerah (Pemda) DIY keberatan dengan rute yang melintasi sejumlah lokasi sakral.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengakui terkait keberatan Pemda DIY itu. Diakatakan, proyek pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo akan mengalami perubahan rute atau reroute dikarenakan adanya keberatan dari pemerintah daerah setempat.
Baca juga:Jalur Tol Solo-Yogya Segmen Klaten-Prambanan Bakal Dibuka Saat Libur Nataru
Dody mengatakan pemerintah pusat melalui Kementerian PU telah menampung keberatan dari pemerintah daerah tersebut berkaitan dengan tempat-tempat (ground) yang dianggap sakral yang kemungkinan bakal dilintasi oleh proyek pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo.
“Tinggal reroute saja karena beberapa ground yang dianggap sakral. Ya wajarlah, kearifan lokal kita tidak bisa lawan,” ujar Dody di Jakarta, Jumat (13/12).
Menurut dia, terkait kondisi tersebut Kementerian PU akan berdiskusi dengan PT. Jasamarga Jogja Solo selaku Badan Usaha Jalan Tol untuk ruas jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo.
“Kita lagi diskusikan dengan Jasa Marga, karena begitu reroute (kemungkinan) terjadi pembengkakan biaya,” katanya.
Sebagai informasi, Klaten – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo telah meninjau progres pembangunan Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Ruas Tol Seksi Kartosuro -Purwomartani untuk Segmen Klaten – Prambanan akan difungsionalkan sepanjang 8,6 km untuk mendukung kelancaran arus mudik libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.