Pemilihan tim Guardiola hari itu membuat banyak orang bingung, dengan Fernandinho dan Rodri duduk di bangku cadangan, meninggalkan lini tengah City dengan gaya lob.
Tiga pemain tengah yang terdiri dari Bernardo Silva, Ilkay Gundogan dan Kevin De Bruyne dikuasai oleh lawan, dan setelah tertinggal satu gol, mereka tidak mampu membalas.
Capello pertama kali mendapatkan ketenaran di dunia manajemen karena memenangkan tiga gelar Serie A berturut-turut, dan kemudian Liga Champions 1994 bersama AC Milan, di mana mereka mengalahkan Barcelona 4-0 di final.
Barcelona sendiri dinilainya sebagai tim besar– dengan tim yang dibangun dengan fondasi yang kokoh lebih dahulu, sebelum menunjukkan kemampuannya. Apalagi gaya menyerang yang tidak diragukan lagi.
Kata-kata pelatih asal Italia itu pada hari Rabu, yang mengklaim bahwa upaya Guardiola untuk menjadi terlalu pintar demi kebaikannya sendiri memiliki banyak sorotan.
Baca juga:Ambisi Man City Akhiri Periode Terburuk, Hadapi Feyenoord di Liga Champions
Namun bos Man City itu bersikeras bahwa ia tidak akan mengubah cara kerjanya, meskipun laju mereka cukup menyedihkan.
Man City menghadapi rival sengitnya dan sesama tim yang sedang berjuang Manchester United dalam derby pertandingan di Liga Premier akhir pekan mendatang.(pwk)
Editor:purwoko