Dia juga menekankan bahwa program ini bukan sekadar memberikan penghargaan, melainkan sebagai upaya untuk memastikan bahwa jajanan yang tersedia di sekolah aman dan bermanfaat bagi kesehatan para siswa.
Pentingnya oleh Sekolah
Namun, Leonard juga mengingatkan bahwa pengawasan keamanan pangan di sekolah bukanlah hal yang mudah. Untuk itu, pemberdayaan komunitas sekolah menjadi sangat penting agar mereka bisa melakukan pengawasan mandiri terhadap pangan yang diperjualbelikan di sekitar sekolah, termasuk di kantin.
“Pengawasan harus dilakukan dengan melibatkan seluruh elemen sekolah, termasuk pihak siswa, guru, dan orang tua. Selain itu, peran serta pemerintah kabupaten/kota juga sangat dibutuhkan untuk memperluas jangkauan intervensi ini agar lebih banyak sekolah yang terlibat,” tambah Leonard.
BACA JUGA:Membangun Kesamaan Persepsi, Pemprov Kalsel Evaluasi Bantuan Keuangan Partai Politik
Peran Pemerintah Daerah dan Replikasi Program
Dia juga menambahkan bahwa beberapa daerah sudah mulai melakukan intervensi serupa, seperti Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kotabaru, dan Tanah Laut, yang diharapkan bisa menjadi contoh bagi daerah lain untuk melakukan hal yang sama.
Program Keamanan Pangan PJAS ini diharapkan dapat lebih diperluas dan diterapkan di berbagai sekolah di seluruh Kalimantan Selatan, sehingga anak-anak mendapatkan jajanan yang sehat, aman, dan bergizi. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semakin banyak sekolah yang terinspirasi untuk menerapkan praktik serupa demi kesejahteraan siswa.(*/mckalsel)