“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk berbagi ilmu, pengalaman dan Solusi atas tantangan yang dihadapi dilapangan” tambahnya.
Kadinkes menegaskan kembali pentingnya kolaborasi antar profesi kesehatan, dengan sinergi yang baik, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan bekualitas kepada masyarakat.
“Saya percaya, tenaga vokasi farmasi sebagai ujung tombak kefarmasian dapat menjadi mitra strategis dalam pencapaian tujuan tersebut,” tutupnya.
Kegiatan ini diikuti sebanyak 34 orang dari tenaga apoteker Puskesmas se-Kota Banjarmasin dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten seperti dr. Tabiun Huda (Kebijakan Kepala Dinas Kesehatan dalam pelayanan kefarmasian di Puskesmas).
Kemudian, Marissa Hafizah Yusaz, S.Farm., Apt (Konsep Pelayanan Kefarmasian). Apt. Erlina Syamsu., S.Farm., M.Kes (Pelayanan formasi klinik).
Apt. Maria Ulfah., S.si., M.M (Perencanaan kebutuhan obat & BMHP serta pengadaan obat BMHP). Apt. Yuhana Rusnayuda., S.si (Penerimaan Obat & BMHP serta penyimpanan obat & BHMP).
Apt. Noor Aida., S.Farm (Pencatatan, pelaporan, pengarsipan dan pemantauan serta evaluasi).
Apt. H. Rony., S.Farm., M.M (Peran Organisasi dalam pengelolaan sediaan farmasi & BMHP). Dr. Apt. Dewi Susanti Atmaja., M.Farm-Klin (Monitoring & Evaluasi penggunaan obat “drug utilization review-DUR”). (ernawati/hms)
Editor: Erna Djedi