WARTABANJAR.COM, SEMARANG – Penembakan yang diduga dilakukan oleh polisi terhadap tiga siswa di Semarang berbuntut. Aksi keprihatinan atas peristiwa kematian GRO, siswa SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah, yang diduga ditembak oknum polisi digelar di depan gerbang sekolah tersebut, Selasa (26/11).
Sejumlah warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang memasang karangan bunga berisi keprihatinan atas kejadian yang menimpa siswa kelas XI tersebut.
Baca juga:Korban Anggota Geng Motor, IPW: Situasi Terancam, Petugas Boleh Lakukan Penembakan
Koordinator aksi Aliansi Masyarakat Peduli Anak dan Perempuan Kota Semarang, Ani Kusrini, menyampaikan keprihatinan terhadap peristiwa yang melibatkan oknum polisi tersebut.
“Kalau memang itu tawuran, seharusnya tidak menembak membabi buta seperti itu,” katanya seperti dikutip dari Antara.
Ia juga meminta kepolisian mengusut tuntas peristiwa tersebut.
Sementara salah seorang teman korban, Fajar Septian menyebut GRO sebagai anak yang baik.
Ia juga meyakini teman seangkatannya itu tidak terlibat dalam gangster.
Penyataan serupa juga disampaikan Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini.
Baca juga:Tiga Siswa di Semarang Ditembak, Serang Polisi Saat Berusaha Lerai Tawuran
Menurut dia, GRO yang tergabung dalam Paskibra SMKN 4 tersebut anak baik dan tidak mungkin terlibat dalam kelompok-kelompok yang melakukan tawuran.
“Sebagai anggota Paskibra tentunya merupakan anak-anak pilihan,” katanya.(pwk)