WARTABANJAR.COM, MAKASSAR – Rasa tertekan tampaknya sudah dirasakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar beberapa waktu sebelum kejadian. AKP Ryanto Ulil yang menjadi korban dalam kasus polisi tembak polisi itu, sempat mengutarakan niatnya untuk mundur dari kepolisian kepada ibunya, Cristina Yun Abubakar.
Hal ini terungkap di rumah duka, kompleks BTN Antang Jaya, Kelurahan Bitowa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Sabtu (23/11).
Baca juga:Perwira Tembak Perwira di Polres Solok Selatan: DPR Akan Telisik Motif
Paman almarhum, Danial Fery Mangin, mengungkapkan bahwa Ryanto, yang sempat pulang ke Makassar bulan lalu mengutarakan keinginannya untuk mengakhiri masa dinas di kepolisian.
“Almarhum orangnya sangat baik, penyayang, dan taat beribadah. Tugasnya sangat loyal, meskipun risikonya besar. Dia meminta doa kepada ibunya, karena merasa tugasnya berat,” kata Danial.
AKP Ryanto yang menjadi korban dalam kasus polisi tembak polisi di Solok Selatan, sempat bertanya kepada ibunya, apakah dia boleh keluar dari kepolisian. Namun, sang ibu memberikan semangat untuk tetap sabar dan kuat, serta tidak menyerah.
“Ibu mengatakan, ‘Jangan, sabar nak’,” ujar Danial.
Selain itu, Ryanto juga menyampaikan rencana untuk mengakhiri masa lajangnya dalam waktu dekat. Pada kesempatan terakhir pulang ke Makassar, ia menyebutkan rencana menikah dengan seorang calon yang berasal dari Jakarta.
Baca juga:Kasatreskrim Polres Solok Selatan Meninggal, Kronologi Penembakan Terungkap
Saat ini, jenazah AKP Ryanto, korban penembakan oleh sesama perwira di Polres Solok Selatan itu disemayamkan di rumah duka, dan rencananya akan dimakamkan pada Minggu (24/11) di pemakaman setempat.(pwk)
Editor: purwoko