Kehadiran negara
Evita menilai sebenarnya UMKM hanya membutuhkan kehadiran negara dalam membuka pasar agar hasil produksi mereka terserap dengan baik.
Bukan hanya akses pasar domestik saja, tapi juga sampai ke pasar global agar produk UMKM Indonesia bisa bersaing di kancah internasional.
“Termasuk akses networking juga. Pemerintah bisa membantu UMKM bekerjasama dengan BUMN atau pihak Pemda untuk mendukung memasarkan produknya,” ujar Evita.
Pimpinan Komisi di DPR yang membidangi urusan perindustrian dan UMKM itu juga mendorong Pemerintah untuk meningkatkan pelatihan dan bimbingan teknis kepada pelaku UMKM, khususnya dari sisi digitalisasi.
Di era globalisasi seperti saat ini, Evita menyebut UMKM sangat perlu memasarkan produknya di pasar digital sehingga pelatihan tersebut sangat dibutuhkan.
“UMKM ini harus melek digital karena kalau tidak tembus di pasar digital seperti melalui e-commerce ataupun lainnya kita akan ketinggalan,” jelasnya.
Oleh karena itu, Evita mengingatkan pentingnya kolaborasi dan kerja sama dari kementerian dan lembaga terkait dalam memajukan UMKM.
Para UMKM juga disebut sangat membutuhkan dukungan pelatihan dalam branding produknya.
“Kalau packagingnya dan brandingnya sudah bagus mereka punya positioning di market, baik pasar domestik atau market global,” ucap Evita.
Evita juga menyinggung program makan gratis yang menjadi prioritas dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Ia menekankan agar makan gratis tersebut menggunakan produk lokal Indonesia.
Menurut Evita, hal tersebut dilakukan agar perekonomian Indonesia semakin maju mengingat UMKM adalah penopang ekonomi Indonesia.