Kerja sama ini, lanjutnya, tidak hanya memberikan keuntungan bagi perusahaan tetapi juga mendukung perekonomian nasional dengan mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan pendapatan perusahaan.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas juga mengungkapkan bahwa fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) milik PTFI memiliki kapasitas pemurnian 50 ton emas, 200 ton perak, serta logam mulia lainnya seperti platinum dan paladium.
PTFI merencanakan produksi pertama emas murninya pada minggu kedua Desember 2024, dengan estimasi 0,5 ton hingga akhir tahun dan 4,75 ton pada kuartal pertama 2025.
ANTAM, sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang memiliki pabrik pengolahan dan pemurnian emas bersertifikasi LBMA, terus memastikan seluruh rantai pasok logam mulianya berjalan sesuai regulasi dan menggunakan bahan baku yang bertanggung jawab. (ernawati)
Editor: Erna Djedi