WARTABANJAR.COM, BRAZILIA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut, krisis global tengah dihadapi dan mengganggu kehidupan masyarakat dunia. Mulai dari pandemi Covid-19, ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim, serta perang dan berbagai konflik yang telah meningkatkan kerawanan pangan dan energi.
Hal itu disampaikan Puan saat menghadiri G20 Parliamentary Speaker’s Summit (P20) ke-10 di Brasil, Amerika Selatan. Dalam forum pimpinan parlemen negara-negara G20 itu, Puan mengatakan, hampir 700 juta orang atau setara dengan 8,5 persen populasi global di dunia masih hidup dalam kemiskinan ekstrem.
“Kita hidup di zaman ketegangan geopolitik, perang dan konflik yang sedang meningkat. Mungkin ini masa yang paling berbahaya sejak Perang Dunia ke-2 (World War II). Singkatnya, dunia sedang menghadapi badai secara bersamaan,” tuturnya seperti dikutip Wartabanjar.com.
Baca juga: Menteri Pertanian Amran Sulaiman Optimistis Target Swasembada Pangan Selesai dalam 4 Tahun
Meningkatnya ketegangan geopolitik dan besarnya persaingan antar negara, menurut Puan, telah mengalihkan perhatian dunia dari masyarakat miskin. Padahal pengeluaran militer global mencapai US$ 2,4 triliun pada tahun 2023 atau setara dengan 2,3% PDB global.
Sementara pada periode yang sama tahun 2023, bantuan pembangunan resmi (ODA) berjumlah US$ 223,7 miliar atau kurang dari 10 persen belanja global militer.
“Meskipun kita tahu bahwa komunitas internasional mengalami kesulitan untuk mengalokasikan anggaran untuk pendanaan iklim dan membangun sekolah, fasilitas kesehatan, dan kebutuhan pembangunan lainnya untuk negara-negara berkembang,” terang Puan.