WARTABANJAR.COM, MUNCHEN – Produsen otomotif Jerman, Volkswagen akan melakukan pemangkasan operasional dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pemotongan gaji. Puluhan ribu pekerja disebut akan terdampak, termasuk potongan gaji mencapai 10%.
Mengutip Arena EV, Jumat (1/11), pemangkasan ini merupakan bagian dari strategi Volkswagen untuk menghadapi tantangan ekonomi. Perusahaan menyebut kenaikan biaya tenaga kerja dan energi memberikan tekanan besar.
Baca juga:Boeing Lakukan PHK Belasan Ribu Karyawan, CEO Sebut Kerugian Berkelanjutan
Meskipun Volkswagen mencoba menyalahkan dominasi produsen kendaraan listrik China yang semakin meningkat, tetapi hal itu dapat dengan mudah dikesampingkan karena penelitian Komisi Eropa sendiri menunjukkan bahwa mereka hanya menguasai pangsa pasar sebesar 14,1%.
Rencana perusahaan untuk membekukan upah pada 2025 dan 2026 memicu kemarahan di kalangan karyawan dan serikat pekerja.
Serikat pekerja industri yang kuat di Jerman IG Metall, mengancam akan melakukan aksi mogok kerja apabila perusahaan melanjutkan kebijakan tersebut.
Langkah ekstrem ini diberlakukan Volkswagen untuk menghindari penutupan pabrik dan akan menjadi peristiwa bersejarah di Jerman.
Diketahui, pabrikan ini belum pernah sama sekali menutup pabrik di negara asalnya tersebut.
Problem yang dihadapi Volkswagen menjadi cerminan industri otomotif di Jerman di tengah serangan mobil listrik dari China. Lambatnya adopsi kendaraan listrik pabrikan Jerman membuat sulit produsen lokal.